Langsung ke konten utama

Persemaian Mangrove


Persemaian yang dimiliki oleh Yayasan Gema Rehabilitasi dan Konservasi Indonesia (GRKI) terletak di Desa Teluk Lancar, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Jenis bibit mangrove yang dibudidayakan oleh persemaian saat ini berjenis Rhizopora Apiculata dan Avicennia Alba. Mangrove adalah salah satu jenis hutan yang banyak ditemukan pada kawasan muara dengan struktur tanah rawa dan/atau padat. Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan terutama untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan. Kerusakan ini tidak hanya berdampak untuk hewan tapi juga untuk manusia. Mangrove telah menjadi pelindung lingkungan yang sangat besar. Melestarikan kawasan mangrove adalah usaha yang sangat baik untuk menstabilkan kondisi lingkungan. Beberapa manfaat hutan mangrove secara umum, yaitu:

  1. Mencegah Erosi Pantai
  2. Menjadi Katalis Tanah dari Air Laut
  3. Habitat Perikanan
  4. Memberikan Dampak Ekonomi yang Luas
  5. Sumber Pakan Ternak
  6. Mencegah Pemanasan Global
  7. Sumber Pendapatan Bagi Nelayan Pantai
  8. Menjaga Kualitas Air dan Udara
  9. Pengembangan Kawasan Pariwisata
  10. Menyediakan Sumber Kayu Bakar
  11. Menjaga Iklim dan Cuaca
  12. Sumber bibit di persemaian ini didapatkan dari buah yang sudah masak ataupun buah yang sudah jatuh dari pohon yang berada di sekitar persemaian. Selain itu bibit juga dibeli dari masyarakat sekitar persemaian. Lama waktu bibit tumbuh sampai siap tanam berkisar 3 - 4 bulan. Berikut lampiran dokumentasi dari persemaian GRKI :












    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Apa saja sih kegiatan GRKI yang sudah dilakukan?

    Halo Sobat Mangrove!! Kelapangan main bola Bola di tendang masuk gawang Mari kita bersama-sama Tanam mangrove dengan riang Pantun di atas menjadi aksi dari adanya latar belakang permasalahan pengelolaan hutan mangerove di Indonesia. Hutan Mangrove sendiri merupakan salah satu komunitas tumbuhan yang hidup di kawasan pinggiran pantai. Ekosistem mangrove memiliki peran dalam aspek ekonomi dan ekologi bagi lingkungan sekitarnya. Dari aspek ekologi, mangrove merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar, seperti primata, reptilia dan aves; tempat berkembang biak bagi burung air, dan tempat idel sebagai daerah asuhan, tempat mencari makan dan tempat pembesaran anak bagi berbagai jenis ikan dan udang. Dari aspek ekonomi, mangrove dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan silvofishery dan pelindung dari terjadinya abrasi laut. Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2021 luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 3,63 juta Ha (20,37%) dari total luas dunia. Berdasarkan

    Gema Rehabilitasi dan Konservasi Indonesia

    Gema Rehabilitasi dan Konservasi Indonesia (GRKI)  merupakan yayasan berbadan hukum yang bertujuan dalam bidang sosial dan bidang lingkungan. Kegiatan  Gema Rehabilitasi dan Konservasi Indonesia (GRKI) yang paling utama yaitu untuk merehabilitasi kawasan mangrove dan gambut yang sudah tidak produktif atau kurang produktif.

    Pembuatan Bedeng Persemaian Mangrove GRKI

    Pada tanggal 22 Desember 2021, pembuatan bedeng persemaian bibit mangrove GRKI dilaksanakan di daerah Desa Teluk Lancar, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Bedeng yang dibuat dapat menampung 100 ribu hingga 150 ribu bibit mangrove. Jenis bibit yang disemaikan berjenis Rhizopora Apiculata dan Avicennia Alba . Berikut kumpulan dokumentasi saat pembuatan bedeng persemaian :